Kurma, buah yang terkenal dengan rasanya yang manis, sangat populer di bulan Ramadhan. Dalam haditsnya, Rasullullah menganjurkan berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah ganjil. Orang sekaliber Nabi Muhammad saw, pasti memiliki alasan yang kuat mengapa memberi anjuran seperti ini.
Kurma mengandung gula sederhana dalam bentuk glukosa dan fruktosa yang sangat mudah dicerna. Pengolahannya tidak membutuhkan waktu lama. Hasil olahan yang berupa energi sudah dapat langsung dipakai oleh tubuh.
Bila dibandingkan dengan nasi yang penyerapannya membutuhkan waktu berjam-jam, penyerapan gula dalam kurma hanya butuh waktu 45-60 menit. Oleh karenanya kurma sangat cocok untuk berbuka puasa menurut ahli gizi Luhir Ngudi Setyaningrum. Tidak hanya itu, kurma bahkan mampu mengubah tingkat keasaman lambung menjadi basa setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.
Saat berpuasa, tubuh kekurangan 20-30 persen energi dibandingkan pasokan biasanya. Untuk menambal kekurangan itu, tubuh mengambil cadangan energi dari glikogen dan lemak. Oleh karena itu, sebagai pembatal puasa, dianjurkan mengonsumsi makanan dengan kandung gula sederhana yang cepat mengembalikan energi. Selain kurma, gula sederhana juga didapat dari es sirup, es the, atau es buah.
Kehebatan kurma tidak hanya sebagai sumber energi instan, masih banyak kandungan gizi lain yang sangat dibutuhkan tubuh dan tentu saja menyehatkan.
- 100 gram kurma (setara dengan 6 suplai 8 butir kurma) mengandung 278,9 kalori, 3 g protein, dan 73,6 karbohidrat.
- Serat dalam bentuk selulosa dan hemiselulosa. Keduanya mengatur peristaltik usus sehingga memudahkan BAB.
- Asam salisilat yang umum dijadikan bahan dasar aspirin. Asam salisilat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu, menurut Romdoni spesialis penyakit dalam dan spesialis jantung-pembuluh darah.
- Fosfor dan kalium. Keduanya berfungsi mengatur denyut nadi jantung dan membantu mengatur tekanan darah. Karenanya, mengonsumsi kurma dapat menurunkan risiko stroke.
- Vitamin A dan E yang membantu sistem imun tubuh, memelihara sel-sel epitel, dan retina mata.
Dengan manfaat yang begitu banyak, tidak heran kurma dianjurkan untuk pembatal puasa. Tidak hanya rasanya yang manis, tetapi juga menyehatkan. Tetapi, untuk pengidap diabetes melitus perlu berhati-hati mengonsumsi kurma. Bila gula darah terkontrol masih diperbolehkan mengonsumsi kurma sekali sehari.
Senin, 08 September 2008
Langganan:
Postingan (Atom)